Dalam era pekerjaan masa kini yang dipenuhi dengan tekanan, perubahan cepat, persaingan, dan tuntutan akan hasil yang tinggi, sering kali kita lebih menitikberatkan pada pengembangan keterampilan teknis, membangun networkning, atau efisiensi kerja. Namun, satu aspek yang sering diabaikan padahal sangat krusial adalah kesehatan mental. Banyak orang di dunia profesional yang meremehkan hal ini hingga mereka menghadapi masalah serius seperti stres, kelelahan, atau kecemasan yang menghambat perkembangan karier mereka.
Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan mengapa kesehatan mental bukan sekadar tambahan yang menyenangkan, namun merupakan landasan penting untuk karier yang berkelanjutan, serta menyajikan solusi praktis bagi profesional saat ini untuk menjaga kesejahteraan mental mereka.
Hubungan Ilmiah antara Kesehatan Mental dan Kinerja Kerja
1. Kesehatan Mental dan Produktivitas, Fokus, Kreativitas
Berbagai studi mengungkapkan bahwa orang dengan kesehatan mental yang baik umumnya memiliki konsentrasi yang lebih tajam, produktivitas yang lebih tinggi, dan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas yang lebih baik.
Sebaliknya, kondisi stres yang berkepanjangan, kecemasan, atau depresi dapat memperlambat kemampuan berpikir, merusak konsentrasi, dan meningkatkan resiko kesalahan. semua ini jelas berdampak pada mutu pekerjaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental tidak hanya berarti mempertahankan suasana hati yang baik, tetapi juga melindungi kemampuan kognitif yang sangat penting untuk mencapai kinerja kerja yang optimal. ( tcm-sec.com )
2. Keterlibatan, Motivasi, dan Inisiatif
Orang-orang yang memiliki kesehatan mental yang baik biasanya menunjukkan tingkat motivasi yang lebih tinggi, inisiatif yang lebih besar, serta kemampuan dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Mereka lebih mampu menghadapi tekanan, menangani tugas yang rumit, dan beradaptasi dengan perubahan, yang merupakan faktor vital dalam lingkungan kerja yang selalu berubah. Dengan kondisi mental yang stabil, para profesional tidak hanya mampu “bertahan” tetapi juga dapat terus tumbuh, berkembang, dan memberikan kinerja yang luar biasa.
Dengan keadaan mental yang sehat, para profesional tidak hanya mampu “bertahan” tetapi juga dapat terus berkembang, maju, dan menunjukkan kinerja yang luar biasa.
3. Interaksi Sosial, Komunikasi, dan Kerja Sama
Kesehatan mental yang terjaga membantu dalam berkomunikasi dan berkolaborasi secara lebih efisien; di sisi lain, masalah mental bisa menyebabkan seseorang untuk menyendiri, kesulitan dalam bekerja dalam kelompok, atau mengurangi dorongan untuk berinteraksi.
Dalam banyak bidang pekerjaan, terutama yang memerlukan kerja sama, keterampilan berinteraksi, empati, dan kolaborasi sangatlah penting. Kesehatan mental yang baik mendukung hal tersebut.
Saat ini banyak Tenaga Profesional mengabaikan kesehatan mental! Kenapa?
Sebelum mencari solusi, penting untuk mengetahui alasan mengapa hal ini sering diabaikan:
1. Stigma Budaya dan Sosial : Banyak di tempat kerja ( Termasuk di Indonesia ), berbicara tentang tekanan mental atau dalam bahasa populer sekarang " Burnout " sering dianggap tabu, atau tanda sebagai kelemahan diri.
2. Hanya berfoku pada hasil dan produktivitas : mencapaian target, KPI, serta beban kerja sering mendorong individu untuk mengorbankan waktu istirahatnya, waktu pribadi, dan tentunya kesehatan mental demi menyelesaikan tugas-tugas kantor.
3. Kurangnya dukungan ditempat kerja dan kurangnya literasi : Di indonesia khususnya, masih amat jarang perusahaan membekali karyawannya tentang pemahaman mental, dan juga belum menyediakan saran pendukung psikososial.
Sebagai akibatnya, banyak profesional baru “menyadari” pentingnya kesehatan mental ketika situasinya sudah menjadi kritis — misalnya, mereka telah mengalami kelelahan parah, penurunan produktivitas, atau masalah kesehatan yang serius.
Post a Comment