![]() |
| Live Therapy " Hotel Radiant Lembang " |
Foto yang berada di samping artikel ini adalah dokumentasi asli saat saya melakukan live therapy dalam sebuah seminar Hipnoterapi di Hotel Radiant Lembang. Saat itu saya dipercaya untuk membawakan materi mengenai trauma dan bagaimana hipnoterapi dapat membantu proses penyembuhan psikologis seseorang.
Di tengah penyampaian materi, seorang peserta — sebut saja Ibu Hasnah — mengangkat tangan dan menyampaikan kisah yang sangat menyentuh. Dengan suara yang sedikit bergetar, beliau berkata:
“Saya punya trauma dengan listrik. Sudah hampir enam bulan ini saya sangat ketakutan untuk berhubungan dengan listrik. Ketika baterai handphone saya habis, saya memilih membiarkannya karena saya takut untuk mengisi daya. Menyetrika pun saya tidak berani. Semua yang berhubungan dengan listrik membuat saya panik dan cemas. Trauma ini sangat mengganggu hidup saya. Bisakah hipnoterapi membantu saya, bahkan bila hanya sedikit meringankannya?”
Saya menatap beliau, lalu menjawab dengan lembut:
“Mari Bu, kita coba bersama-sama. Semoga trauma yang selama ini bersemayam di pikiran Ibu dapat segera terselesaikan.”
Sesi Terapi Dimulai :
Saya mempersilakan Ibu Hasnah maju ke depan panggung, di hadapan seluruh peserta seminar. Suasana ruangan tiba-tiba menjadi hening — semua mata tertuju pada proses terapi yang akan dilakukan secara langsung.
(Maaf, saya tidak bisa menjelaskan secara detail alur terapi dan teknik yang saya gunakan. Karena teknik tersebut hanya dapat dipelajari secara utuh melalui proses yang tepat dan bertanggung jawab. Jika pembaca ingin mempelajarinya, saya sangat menyarankan untuk membaca buku saya: “YOU ARE A THERAPY”, di dalamnya saya ceritakan langkah-langkah terapi, struktur teknik, dan bagaimana proses penyembuhan trauma dilakukan.)
Hanya dalam 10 menit, sesi terapi pertama selesai. Saya kemudian meminta Ibu Hasnah untuk melakukan sesuatu yang selama berbulan-bulan ia hindari: mencabut charger laptop saya yang terhubung dengan listrik.
Dan yang terjadi setelah itu membuat seluruh ruangan tercengang.
Tanpa ragu, tanpa gemetar, tanpa ekspresi ketakutan — Ibu Hasnah langsung mencabut charger laptop tersebut. Tidak ada kecemasan. Tidak ada panik. Tidak ada penolakan dari tubuh maupun pikirannya.
Beberapa peserta terkejut dan secara spontan berkomentar:
“Lho kok bisa ya? Kayanya tidak masuk akal!”
Penjelasan Singkat
Saya tersenyum dan menjawab dengan pelan:
“Semua ini tentang komunikasi dan bagaimana sugesti diterima oleh pikiran bawah sadar. Ketika sugesti diterima, maka pikiran akan menjalankan perintah itu sebagai kebenaran baru.”
Dan ketika maknanya diubah, respon pun berubah.
Bagi yang ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana membuat sugesti yang efektif, Anda bisa membaca artikel saya:

Post a Comment